Posts tagged ‘seks’

Sex After “Seket” – Haruskah Selalu Top dan Masuk Kotak?

Mbak Lei, sebenarnya saya (51) malu nih. Tetapi, persoalan ini ada terus dan kelihatannya tidak hilang-hilang. Begini mbak, hubungan kami sebenarnya harmonis. Ia (55) suami yang baik. Seorang pekerja keras yang tidak jarang membawa pulang pekerjaannya untuk dikerjakan di rumah dan saya kira dia jujur.

Persoalan yang saya hadapi adalah suami saya menjadi sangat sibuk jika ia ada hajat sanggama. Pasang video triple X yang terus terang kadang membuat saya muak melihatnya. Atau, ia mengeluarkan kumpulan majalah yang biasanya tersimpan rapi, yang juga mesum, atau dia minta saya membaca cerita pendek yang juga banyak seksnya. Ini terasa masih oke. Suami saya mengatakan semua itu tujuannya hanya satu saja: agar saya juga puas seperti dia. Padahal saya tidak pernah mengeluh dalam soal ini, meskipun ia tidak romantis, tipe gaya cepat…(Baca selanjutnya dengan mengklik thumbnail di bawah)…

atau download kliping ini (PDF)

Aspek Psikologis dari Keluhan Ejakulasi Dini

Ibu, saya merasa seolah impoten. Saya tidak mampu menjalankan kewajiban saya sebagai suami, karena sebelum terjadi hubungan intim sempurna saya telah mengalami ejaculatio. Keluhan ini saya rasakan sejak dua tahun terakhir. Saya kasihan istri saya.” Demikian P (45), seorang wiraswastawan.

Aktivitas seksual yang normal dan wajar menyangkut peran dua jenis kelamin, sehingga bagaimana sikap seksual dan perilaku seksual pasangan perempuannya akan mempengaruhi aktivitas seksual itu sendiri… (Baca selanjutnya dengan
mengklik thumbnail di bawah)…

atau download kliping ini (PDF)

Penyimpangan Perilaku Seks pada Remaja

Kisaran usia remaja laki-laki dan perempuan adalah antara 14-15 tahun sampai dengan 17-18 tahun. Pada usia perkembangan tersebut, percepatan pertumbuhan fisik sangat menonjol, sementara itu ciri seks primer dan sekunder pun ikut mengalami pertumbuhan. Proses pertumbuhan tentu saja mengarah pada bentuk dan pematangan fungsi seperti layaknya manusia dewasa.
Gejolak emosional, sebagai penyertaan percepatan perkembangan fisik, sering terjadi begitu ekstrem sehingga menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya. Konflik dengan orangtua dan keluarga pada umumnya akan berkembang yang sering ditandai pada satu sisi oleh kebutuhan yang kuat untuk mandiri (otonom)…(Baca selanjutnya dengan mengklik thumbnail di bawah)…